Selasa, 13 November 2012

Bagaimana Menjadi Guru Profesional..


Menjadi Guru yang Profesional

Ada pepatah yang mengatakan, “ Guru digugu dan ditiru.” Artinya, seorang guru dipercaya dan menjadi teladan atau contoh bagi muridnya. Apapun yang dibicarakan dan dilakukan oleh seorang guru, apalagi memang diperintahkan, kemungkinan besar akan diikuti oleh muridnya. Bahkan, muridnya bisa mengembangkan lebih jauh dibandingkan gurunya. Sehingga, tidak heran jika ada pepatah lain yang mengatakan, “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.”
Pepatah yang terakhir menggambarkan bahwa murid melakukan peniruan tingkah laku dari seoang guru yang kurang sopan dalam kacamata etika. Murid menirunya dan bertingkah laku yang lebih tidak sopan. Misalnya, gurunya hanya kencing berdiri, namun muridnya semakin mengembangkan menjadi kencing sambil berlari. Oleh karena itu, tingkah laku kurang sopan sangat tidak pantas dilakukan seorang guru karena sangat berbahaya jika ditiru dan dikembangkan oleh muridnya. Tidak ada persoalan jika murid meniru dan mengembangkan keilmuan yang dimiliki oleh gurunya. Bahkan merupakan sebuah keharusan, seperti penemuan atau pemikiran guru dibidang fisika, kemudian dikembangkan  oleh murid melebihi penemuan dan pemikiran gurunya. Demikian juga, berkenaan dengan etika yang baik, murid harus menirunya.
Sehubungan dengan itu dapat disimpulkan secara sederhana bahwa guru merupakan sumber ide, pengetahuan, nilai, kultur muridnya. Artinya, seorang guru dalam pendidikan berkonstribusi untuk meningkatkan sumber daya manusia(SDM), selain buku yang berkualitas dan sarana gedung.
Konstribusi seorang guru tidak hanya dirasakan oleh segelintir murid didalam kelas. Namun, konstribusinya juga dapat dirasakandalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bahkan diseluruh dunia segala sesuatu yang diperoleh murid dari gurunya, baik secara langsung ataupun tidak, mungkin dipraktikkan dalam kehidupannya.
Oleh karena itu, guru dituntu harus profesional meningat peran guru yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat. Guru profesional adalah guru yang mampu meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi dalam kegiatan belajar mengajar.
Secara konkret, keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari keberhasilan muridnya dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, keberhasilan seorang guru juga dapat diukur dari keberhasilan muridnya. Seorang guru tidak punya nilai apa-apa  jika muridnya tidak meraih hasil dari proses belajar mengajar, baik disekolah maupun dalam kehidupan bermasyarkat, yang dibuktikan dengan prestasi dan peran pentingnya dalam kehidupan bermasyarkat. Faktor ketidakberhasilan guru dapat disebabkan oleh berbagai hal. Diantaranya ialah sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai kesahteraan guru kurang diperhatikan, dan tidak adanya hubungan antara wali murid atau orang tua murid dengan guru sehingga tidak ada kesinambungan proses belajar mengajar disekolah dan rumah.
Selanjutnya faktor yang paling dominan yang menyebabkan ketidakberhasilan guru adalah kesalahan- kesalahan fatal , baik disengaja maupun tidak yang dilakukan saat kegiatan belajar mengajar. Misalnya berkomunikasi tidak efektif, membantu menjawab soal ujian, tidak mengikuti perkembangan zaman, dan lain-lain.
Sementara itu, faktor yang berkaitan dengan sarana dan prasarana, serta gaji guru bisa dieliminasi, sebagaimana yang dicontohkandalam film “Laskar Pelangi”. Oleh karena itu, semangat dan prestasi belajar murid disekolah tidak favorit sama dengan  semangat dan prestasi belajar murid disekolah tidak favorit. Ini merupakan manifestasi dan bukti dari keberhasilan seorang guru profesionalyang tidak tergantung sepenuhnya pada sarana dan prasarana maupun kesejahteraan dirinya. Walaupun demikian, sarana dan prasaranserta masalah kesejahteraan guru tetap menjadi harapan besar untuk semakin menunjang keberhasilannya.
Sehubungan dengan itu, sekolah yang lengkap dari segi sarana dan prasarana akan semakin baik jika ditunjang dengan guru-guru yang profesional. Apa artinya gedung sekolah yang mewah, instrumen belajar mengajar yang lengkap, dan administrasi yang bagus, bila tidak ada guru profesional didalamnya? Lebih parah lagi, apa jadinya jika sekolah yang sarana dan prasarananya kurang memadai, tetapi masih ditambah dengan guru yang tidak profesional?
Patut untuk diakui, tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat kesalahan dalam menjalankan profesi apa pun, termasuk berprofesi sebagai guru. Namun, dengan mengenali dab memahami berbagai kesalahan paling fatal yang dilakukan oleh gutu, diharpkan seorang guru dapat berusaha menhgindari atau paling tidak meminimalisir kesalahan-kesalahan yang bisa muncul selama kegiatan belajar mengajar sehingga status guru profesional yang dicita-citakan dapat diraih oleh guru, serta menghadirkan kesuksesan bagi guru dan muridnya.

Berikut 25 Ragam Kesalahan Guru dalam Belajar Mengajar yang dikutip dari buku karya Masykur Arif Rahman :
1.      Duduk diatas meja ketika mengajar
2.      Mengajar sambil merokok
3.      Mengajar sembari makan
4.      Mengajar sembari bermain handphone
5.      Tidur saat mengajar
6.      Menganggap diri paling pandai
7.      Mengajar secara monoton
8.      Tidak disiplin
9.      Sering bolos
10.  Komunikasi tidak efektif
11.  Berpakaian tidak rapi
12.  Tidak melakukan evaluasi
13.  Membiarkan murid saling mencontek
14.  Membocorkan rahasia ujian
15.  Mengubah perolehan nilai murid
16.  Membuat soal ujian yang tidak diajarkan
17.  Mengajarkan permusuhan dan kebencian
18.  Mengajarkan porno
19.  Melakukan pelecehan seksual
20.  Tidak peduli dengan presensi murid
21.  Diskriminatif
22.  Tidak mempertahankan perbedaan individual
23.  Tidak bisa mengoperasikan media pembelajaran
24.  Mengajar di luar bidang
25.  Tidak mengikuti perkembangan zaman

 Sumber : Kesalahan-Kesalahan Fatal yang Paling Sering Dilakukan Guru dalam Kegiatan Belajar -Mengajar karya Masykur Arif  Rahman (2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar