Selasa, 13 November 2012

ISTIKHARAH

 
Dikutip dari Buku istikharah ala Rasulullah karya Dadang Khaerudin (Ketua divisi pembinaan Umat yayasan Percikan Iman)
Empat hal yang harus kita pahami bersama sebelum melaksanakan istikharah. Diantaranya :
1.      Meluruskan niat
2.      Membersihkan hati semaksimal mungkin dari segala kecenderungan pada salah satu pilihan yang dipintakan
3.      Melaksankan istikharah sesuai tuntunan yang digariskan Allah dan Rasul-Nya
4.      Bersabar atas keterlambatan petunjuk/ jawaban istikharah atau penerimaan tidak sesuai dengan kecenderungan hati. Laksanakanlah tanpa kenal putus asa.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
“Tidak akan menyesal siapapun yang beristikharah kepada Allah dan bermusyawarah dengan manusia serta mempunyai ketetapan hati dalam urusannya.” (HR.Al-Jamma’ah)
Cara meminta pilihan kepada allah Swt dapat dilakukan dengan dua cara :
1.      Dengan do’a saja
2.      Dengan dua rakaat shalat lalu dilanjutkan dengan do’a
Adapun do’a istikharah yang diajarkan oleh Rasulullah Saw (Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu anhu) adalah sebagai berikut :  
((اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ))


Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan (yang tepat) kepada Engkau dengan ilmu (yang ada pada) –Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu untuk menyelesaikan (urusanku) dengan kodratMu. Dan aku memohon kepada-Mu sebagian karuniaMu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Maha Tahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya allah sekiranya engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku serta (lebih baik pula) akibatnya (didunia dan akhirat), maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, kehidupanku serta (lebih buruk pula) akibatnya (didunia dan akhirat), maka jauhkanlah urusan ini darik , dan jauhkanlah aku dari urusan ini dan takdirkanlah kebaikan untuku dimanapun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.” (HR. Bukhari)  
Dalam hadits yang memuat do’a istikharah ini, disebutkan pada bahwa setelah do’a tersebut selesai dibacakan, rasulullah kemudian menutup sabdanya dengan mengatakan :
“Dan kemudian sebutlah urusan yang menjadi kebutuhannya (permintaannya).”
Misal dalam urusan calon pasangan, kita boleh mengutarakannya sebagai berikut :
“Ya Allah aku memohon kepadaMu agar Engkau menunujukkan kepadaku dari dua calon pasanganku ini yang terbaik bagi agama dan hidupku untuk dunia dan akhiratku. Jika si A yang terbaik, mka kumohon tunjukkanlah ia padaku dan jadikanlah hatiku semakin cenderung kepadanya. Jika si B yang lebih baik bagiki , tunjukkanlah padaku dengan kuasaMu bahwa si B lah yang terbaik untukku. Kuatkanlah hatiku untuknya.
Ya Allah jika ternyata dari kedua calon pasanganku ini tidak ada yang baik bagiku, hidup dan agamaku, dunia, dan akhiratku, maka tunjukkanlah padaku dengan kuasaMu bahwa diluar sana ada yang lebih baik bagiku. Hilangkanlah kecenderunganku pada keduanya. Ampunilah aku dan jadikanlahaku termasuk golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.”

Istikharah ini dapat dilakukan dalam setiap hal..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar